Berita Terbaru, Pada pertemuan antara SBY dan sejumlah tokoh Agama di Istana Negara, berlangsung dengan terbuka. Pertemuan yang digelar selama 4,5 jam itu untuk membahas soal kebohongan-kebohongan SBY selama menjabat kembali menjadi presiden Indonesia. Di tengah-tengah sela acara, tokoh lintas agama dengan tegas membacakan 18 kebohongan SBY di depannya. “Kami sangat terus terang membacakan. Seruan itu dibacakan lagi, dan saya kira itu diterima oleh Presiden,” kata Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia Andreas Anangguru Yewangoe, usai pertemuan, Selasa dini hari, 18 Januari 2011.
Dari jumlah tersebut, 9 diantaranya merupakan kebohongan lama SBY dan sisanya merupakan kebohongan baru SBY. Kebohongan lama yang dimaksud menyangkut angka kemiskinan yang semakin meningkat, kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, ketahanan pangan dan energi yang gagal total, anggaran pendidikan yang terus menurun, pemberantasan teroris yang belum maksimal, penegakan HAM yang tidak ada tindak lanjut hukumnya, kasus Lapindo yang penyelesaiannya belum jelas, kasus Newmont yang nyatanya terus saja membuang limbah tailing ke Laut Teluk Senunu, sebanyak 120 ribu ton, dan tidak adanya renegosiasi kontrak dengan Freeport.
Sedangkan sembilan kebohongan baru pemerintah menyangkut: tidak adanya transparansi dalam menjalankan pemerintahan terkait mundurnya Sri Mulyani dari posisi Menkeu, kebebasan beragama dan persatuan bangsa seperti yang dicanangkan pemerintahan SBY dianggap angin lalu karena masih terjadi 33 kali penyerangan fisik yang mengatasnamakan agama.
Selain itu, tidak adanya kebebasan pers yang terlihat dari 66 kasus fisik dan non fisik yang dialami insan pers, kasus pelecehan dan kekerasan terhadap para TKI di luar negeri, tidak adanya reaksi atas masalah kedaulatan NKRI saat tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan ditangkap polisi Malaysia. Kebohongan lainnya menyangkut penegakan hukum, kasus rekening gendut polisi, intimidasi terhadap antikorupsi dan kasus lawatan Gayus Tambunan ke sejumlah lokasi. Walau pertemuan berlangsung sekitar 4,5 jam, mulai pukul 20.00 WIB Senin 17 Januari 2011 hingga pukul 00.30 WIB Selasa, pembahasan dalam pertemuan itu masih bersifat awal. Belum ada pembicaraan yang bersifat substansif.
0 komentar:
Posting Komentar